Rasulullah SAW bersabda: “Orang
mukmin, baik pria maupun wanita, senantiasa mendapatkan cobaan, baik dirinya,
anaknya, maupun hartanya sehingga ia menghadap Allah Ta’ala tanpa membawa dosa.”
(HR. Tirmidzi no.2399)
Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Ketika Uyainah bin Hishn datang,
ia menginap di tempat keponakannya Al hurr bin Qais, ia termasuk orang yang
dekat dengan Umar ra. Dan Umar memang mengangkat orang-orang yang pandai di
dalam Al-Qur’an sebagai kawan duduk dan kawan bermusyawarah, baik tua maupun
muda. Uyainah berkata kepada keponakannya: “Wahai keponakanku kamu adalah orang
yang dekat dengan Amirul Mukminin, maka mintakan izin agar aku dapat menghadap
kepadanya!” Kemudian keponakannya meminta izin, Umar pun mengizinkan.
Ketika Uyainah masuk ia berkata: “Wahai
putra Al-Khaththab, demi Allah kamu tidak berbuat banyak kepada kami dan kamu
tidak adil didalam mengadili kami.” Maka marahlah Umar dan hampir saja Umar
memukulnya. Kemudian Al-Hurr berkata kepada Umar: “Wahai Amirul Mukminin,
sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman kepada Nabi-Nya SAW: ‘Berikanlah
maaf, suruhlah untuk berbuat baik dan janganlah kamu hiraukan orang-orang yang
bodoh.’ (Al-A’raf:198)”
Dan sebenarnya orang ini adalah
termasuk orang yang bodoh. Demi Allah, ketika ayat ini dibaca, Umar seakan-akan
belum pernah mendengarnya, padahal Umar adalah orang yang sangat teliti
terhadap kitab Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari no.4642)
Dari Ibnu Mas’ud ra., Rasulullah
SAW bersabda:
“Setelah aku meninggal akan ada
orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan ada pula hal-hal yang
diingkarinya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasululla, apa yang harus kami lakukan?”
Beliau menjawab: “Kamu harus menyampaikan kebenaran yang kamu ketahui dan
memohonlah kepada Allah agar mendapatkan hakmu.” (HR. Bukhari no.3603 dan 1845 dan
Muslim)
Dari Abu Yahya Usaid bin Hudhair
ra., ia berkata:
Ada seorang sahabat Anshor
bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa kamu tidak meperkerjakanku sebagaimana
kamu telah memperkerjakan si fulan?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya
sepeninggalku nanti kamu akan mendapatkan orang yang suka mementingkan diri
sendiri maka bersabarlah kamu sampai bertemu denganku di dekat Telaga Kautsar.”
(HR. Bukhari no.3792 dan Muslim no.1845)
Dari Abu Ibrahim Abdullah bin Abi
Aufa ra., dikatakan kali tertentu:
Rasulullah SAW menanti kedatangan
musuh sehingga matahari tergelincir, maka bangkitlah beliau ditengah-tengah
para sahabat seraya bersabda: “Wahai manusia, janganlah kalian berharap bertemu
dengan musuh dan mintalah selalu pengampunan-Nya, serta sabarlah. Ketahuilah,
bahwa surga itu di bawah naungan pedang.”
Kemudian Nabi SAW berdoa: “Ya Allah, yang menurunkan Kitab,
yang menjalankan awan, dan yang mengalahkan musuh, kalahkanlah mereka dan
tolonglah kami untuk mengalahkan mereka.” (HR. Bukhari no.2966 dan Muslim
no.1742)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar