“Rasulullah SAW bersabda: “Sangat
menakjubkan bagi orang mukmin, apabila segala urusannya sangat baik baginya,
dan itu tidak akan terjadi bagi seorang yang beriman, kecuali apabila
mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka yang demikian itu sangat baik, dan
apabila ia tertimpa kesusahan ia bersabar, maka yang demikian itu sangat baik
baginya.” (HR. Muslim no.2999)
Dari Anas ra., ia berkata: Ketika
Nabi SAW menderita sakit keras, Fathimah ra., mengeluh: “Aduh ayah sakit keras.”
Kemudian beliau bersabda: “Ayahmu tidak akan menderita sakit lagi setelah hari
ini.” Ketika beliau wafat, Fathimah ra. Berkata: “Wahai ayahku, engkau telah
memenuhi panggilan Tuhan. Wahai ayahku, surga Firdauslah tempat kembalimu.
Wahai ayahku, kepada jibril kami memberitakan wafatmu.” Ketika beliau telah
dikubur, Fathimah ra. Berkata: “Apakah kalian menyukai untuk menaburkan tanah
di atas makam Rasulullah SAW?” (HR.
Bukhari no.4462)
Dari Abu Zaid Usamah bin Zaid bin
Haritsah, (dia adalah pelayan, kekasih dan anak kekasih Rasulullah SAW), ia
berkata:
“Salah seorang putri Nabi SAW
mengutus seseorang untuk memberitahu kepada beliau bahwa anaknya sedang
sakaratul maut, maka kami diminta untuk datang. Kemudian beliau hanya
mengirimkan salam, seraya bersabda: “Sungguh menjadi hak Allah untuk mengambil
dan memberi dan segala sesuatunya telah ditentukan di sisi Allah, maka
hendaklah engkau sabar dan mohonlah pahala kepada Allah.” Kemudian orang itu
disuruhnya kembali, menghadap Nabi SAW, seraya meminta yang disertai dengan
sumpah agar beliau berkenan hadir. Maka pergilah beliau beserta Sa’ad bin
Ubadah, Mu’adz bin Jabal, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit dan beberapa sahabat
yang lain. Maka diberikan anak yang sakit itu kepada Rasulullah SAW dan
didudukkan di pangkuan beliau, sedangkan nafasnya terputus-putus, maka
meneteslah air mata beliau, kemudian Sa’ad bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa
engkau meneteskan air mata?” Beliau menjawab: “Tetesan air mata adalah rahmat
yang dikaruniakan Allah Ta’ala ke dalam hati hamba-hamba-Nya.”
Dalam riwayat lain disebutkan: “Ke
dalam hati hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah menyayangi
hamba-hamba-Nya yang mempunyai rasa sayang.” (HR. Bukhari no.1284 dan Muslim
no.933)
Dari Anas ra., ia berkata:
Sewaktu Nabi SAW menjumpai seorang wanita sedang menangis di atas kubur, maka
beliau bersabda:
“Bertakwalah kepada Allah dan sabarlah!”
Wanita itu berkata: “Pergilah dari sini karena sesungguhnya kamu tidak tertimpa
musibah sebagaimana yang aku alami!” Wanita itu tidak tahu bahwa yang berkata
adalah Nabi. Kemudian ada seseorang yang memberitahukan kalau itu adalah Nabi
SAW. Maka wanita itu segera datang ke rumah beliau SAW dan ia tidak menjumpai
para penjaga pintu, sehingga dengan mudah ia memasukinya kemudian ia berkata: “Aku
tidak tahu bahwa yang berkata tadi adalah engkau.” Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya
sabar itu hanyalah pada goncangan pertama dari musibah itu.” (HR. Bukhari no.1283
dan Muslim no.929)
Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Wanita
itu menangisi anaknya yang baru meninggal.”
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah
SAW bersabda:
Allah Ta’ala berfirman: “Tidak ada balasan kecuali
surga bagi hamba-Ku yang mukmin, yang telah Aku ambil kembali kekasihnya dari
ahli dunia, dan ia hanya mengharapkan pahala dari-Ku.” (HR. Bukhari no.6424)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar