Senin, 27 Mei 2013

Hadis - Saling Berlomba Dalam Berbuat Baik


Allah SWT berfirman, yang artinya:
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.” (Al-Baqarah:148)

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali-Imran:133)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Bersegeralah kalian untuk mengerjakan amal-amal saleh, karena akan terjadi bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita, yaitu seseorang pada waktu pagi dia beriman namun pada waktu sore dia kafir, atau pada waktu sore dia beriman namun pada waktu paginya dia kafir. Dia rela menukar agamanya dengan sedikit keuntungan dunia.” (HR. Muslim no.118)

Dari Abu Sirwa’ah Uqbah bin Al-Harits ra., ia berkata: Aku shalat Ashar di belakang Nabi SAW ketika di Madinah. Setelah malam, beliau cepat-cepat bangkit melangkahi barisan para sahabat menuju kamar salah seorang isterinya. Para sahabat terkejut, karena beliau tergesa-gesa. Setelah itu Rasulullah keluar. Beliau heran melihat para sahabat yang terkejut itu, kemudian beliau bersabda: “Aku teringat sepotong emas dan aku tidak ingin terganggu karenanya maka aku menyuruh untuk membagi-baginya.”
Dalam riwayat yang lain disebutkan: “Aku meninggalkan sepotong emas yang harus kusedekahkan namun tertinggal di rumah, maka aku tidak ingin emas itu menginap di tempatku.” (HR. Bukhari no.851)

Dari Jabir ra., ia berkata:
Pada perang Uhud, ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW: “Apakah engkau tahu dimanakah tempatku seandainya aku terbunuh?” Beliau menjawab: “Di dalam Surga.” Kemudian orang itu melemparkan biji-biji kurma yang ada di tangannya lalu dia maju perang sampai mati terbunuh.” (HR. Bukhari no.4046 dan Muslim no.1899)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW bertanya: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?” Beliau menjawab: “Bersedekahlah selama kamu masih sehat, suka harta, takut miskin dan masih berkeinginan kaya. Dan janganlah kamu menunda-nunda. Karena, apabila nyawa sudah sampai di kerongkongan, maka kamu baru berkata: ‘Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian, padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya)’.” (HR. Bukhari no.1419 dan Muslim no.1032)

Dari Anas ra., ia berkata:
Ketika perang Uhud Rasulullah SAW mengambil pedang seraya bersabda: “Siapakah yang bersedia menerima pedang ini?” Maka setiap orang mengulurkan tangannya seraya berkata: “Aku, aku.” Beliau bersabda lagi: “Siapakah yang bersedia menerimanya dengan penuh tanggung jawab?” Maka semua orang terdiam, kemudian Abu Dujanah ra. Berkata: “Aku akan menerimanya dengan penuh tanggung jawab.” Maka pedang itu diberikan kepada Abu Dujanah. Oleh Abu Dujanah digunakan untuk memenggal leher orang-orang musyrik. (HR. Muslim no.2470)

Dari Zubair bin Adiy., ia berkata:
Kami mendatangi Anas ra., dan mengadukan penderitaan yang kami alami dari kekejaman Al-Hajjaj, kemudian Anas menjawab: “Sabarlah kamu semua, sesungguhnya akan datang suatu masa di mana penderitaan lebih berat lagi, sehingga kamu semua bertemu dengan Tuhanmu (meninggal dunia). Aku mendengar hal itu dari Nabi SAW.” (HR. Bukhari no.7068)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Bersegeralah kalian untuk beramal sebelum datangnya tujuh perkara. Apakah kamu harus menantikan kemiskinan yang dapat melupakan, kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, sakit yang dapat mengendorkan, tua renta yang dapat melemahkan, mati yang dapat menyudahi segala-galanya, atau menunggu datangnya Dajjal, padahal ia adalah sejelek-jelek sesuatu yang ditunggu, atau menunggu datangnya kiamat, padahal kiamat adalah sesuatu yang amat berat dan amat menakutkan.” (HR. Tirmidzi no.2306)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika perang Khaibar bersabda: “Aku benar-benar akan menyerahkan panji ini kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan Allah akan memberikan kemenangan melalui tangannya.” Umar ra. Berkata: “Aku tidak pernah bersemangat untuk menjadi pemimpin kecuali hari ini. Maka aku berusaha menampakkan diri dengan harapan supaya dipanggil oleh Nabi.” Ternyata Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib dan menyerahkan panji itu kepadanya, seraya bersabda: “Majulah ke depan dan janganlah kamu menoleh ke belakang sebelum Allah memberi kemenangan kepadamu.” Kemudian Ali melangkah beberapa langkah lalu berhenti namun tidak menoleh ke belakang dan berteriak: “Wahai Rasulullah, siapakah yang harus aku perangi?” Beliau menjawab: “Perangilah mereka, sehingga mereka mau bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan sesunggunya Muhammad adalah utusan Allah. Apabila mereka telah bersaksi, berarti terpelihara harta dan darah mereka kecuali dengan haknya, adapun mengenai perhitungan amal mereka terserah pada Allah.” (HR. Muslim no.2405)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar