Selasa, 07 Mei 2013

Muroqobah - Kisah Si belang, Si botak dan Si buta


Dari Abu Hurairah ra., ia mendengar Nabi SAW bersabda:

“Ada tiga orang Bani Israil yang mempunyai penyakit belang, botak dan buta. Kemudian Allah hendak menguji mereka. Malaikat itu datang kepada si belang dan bertanya: “Apakah yang paling kamu inginkan?” Si belang menjawab: “Aku menginginkan paras yang tampan dan kulit yang bagus serta hilang penyakitku yang menjadikan orang-orang jijik melihatku.” Malaikat itu kemudian mengusap Si belang, maka hilanglah penyakit yang menjijikannya, ia juga diberi paras yang tampan dan kulit yang bagus. Malaikat itu bertanya lagi: “Harta apakah yang paling kamu senangi?” Si belang menjawab: “Unta.” Ada yang mengatakan “Sapi”. Kemudian ia diberi unta yang sedang hamil sepuluh bulan, dan malaikat tadi berkata: “Semoga Allah memberi berkah atas rahmat yang kamu terima.” Kemudian malaikat mendatangi Si botak, dan bertanya: “Apakah yang paling kamu inginkan?”
Si botak menjawab: “Rambut yang rapi dan hilangnya penyakitku, yang menyebabkan orang-orang jijik kepadaku.” Malaikat itu lalu mengusap si botak dan hilanglah penyakitnya, serta tumbuhlah rambut yang rapi. Malaikat itu bertanya lagi: “Harta apakah yang paling kamu senangi?” Si botak menjawab: “Sapi.” Malaikat pun memberinya sapi yang sedang hamil. Dan ia berkata: “Semoga Allah memberi berkah atas rahmat yang kamu terima.”

Selanjutnya malaikat itu mendatangi Si buta dan bertanya: “Apakah yang paling kamu inginkan?” Si buta menjawab: “Allah mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang.” Malaikat itu lantas mengusap Si buta dan Allah mengembalikan penglihatannya. Malaikat itu bertanya lagi: “Harta apakah yang paling kamu senangi?” Si buta menjawab: “Kambing.” Kemudian ia diberi kambing yang sedang hamil.
Beberapa tahun kemudian, unta, sapi dan kambing berkembang biak yang akhirnya unta itu memenuhi suatu lapangan, demikian pula dengan sapi dan kambing. Kemudian malaikat tadi datang kepada Si belang dengan menyerupai orang yang berpenyakit belang seperti keadaan Si belang waktu itu, dan berkata: “Aku adalah orang miskin, yang kehabisan bekal di tengah-tengah perjalanan. Sampai hari ini tidak ada yang mau memberi pertolongan kepadaku kecuali Allah. Aku harap kamu mau memberi pertolongan. Aku benar-benar minta pertolongan kepadamu dengan menyebut yang telah memberi kamu paras yang tampan dan kulit yang halus serta harta kekayaan, dan aku minta seekor unta untuk bekal di dalam melanjutkan perjalananku.” Si belang berkata: “Hak-hak yang harus aku berikan masih banyak. Aku tidak bisa membekali apa-apa.” Malaikat itu berkata: “Kalau tidak salah aku kenal dengan kamu. Bukankah kamu dulu orang yang berpenyakit belang sehingga orang-orang lain merasa jijik kepadamu. Bukankah kamu dulu orang miskin kemudian Allah memberi rahmat kepadamu?” Si belang berkata: “Harta kekayaanku ini adalah dari nenek moyang.” Malaikat itu berkata: “Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaan semula.” Kemudian malaikat itu datang kepada Si botak seperti keadaan Si botak waktu itu, dan berkata seperti yang dikatakan pada si Belang. Si botak juga menjawab seperti jawaban Si belang. Kemudian malaikat itu berkata: “Jika kamu berdusta semoga Allah mengembalikanmu seperti semula.”

Malaikat tadi terus ke tempat Si buta dengan menyerupai orang yang buta seperti keadaan Si buta waktu itu, dan ia berkata: “Aku adalah orang miskin yang kehabisan bekal di tengah-tengah perjalanan dan sampai hari ini tidak ada yang mau memberi pertolongan kepadaku kecuali Allah. Aku berharap mudah-mudahan kamu mau memberi pertolongan. Aku benar-benar minta pertolongan kepadamu dengan menyebut yang telah mengembalikan penglihatanmu dan aku minta satu ekor kambing untuk bekal di dalam melanjutkan perjalanan aku.” Si buta berkata: “Aku dahulu adalah orang buta kemudian Allah mengembalikan penglihatan aku. Maka ambillah apa yang kamu inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak kamu senangi. Demi Allah sekarang aku tidak akan memberatkan sesuatu kepadamu yang kamu ambil karena Allah Yang Maha Agung.” Malaikat itu berkata: “Peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu hanyalah diuji dan Allah benar-benar ridha kepadamu dan Allah telah memurkai kedua kawanmu.” (HR. Bukhari no.3464 dan Muslim no.2964)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar