Golongan
orang-orang yang Allah Ta’ala tutup hati, telinga dan penglihatan mereka dari
segala tanda kebenaran dan kebesaran Allah SWT.
Allah berfirman,
yang artinya:
“Dan di antara
mereka ada orang yang mendengarkan (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan
tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami
letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda
(kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka
datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata:
"Al-Quran ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu." (Al-An’aam:25)
“Dan mereka
melarang (orang lain) mendengarkan Al-Quran dan mereka sendiri menjauhkan diri
daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang
mereka tidak menyadari”. (Al-An’aam:26)
Golongan
orang-orang yang berharap dikembalikan ke dunia setelah mereka diperlihatkan
Azab Neraka yang menyala-nyala.
“Dan jika kamu
(Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata:
"Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat
Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu
melihat suatu peristiwa yang mengharukan)”. (Al-An’aam:27)
“Tetapi
(sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu
menyembunyikannya[466]. Sekiranya mereka dikembalikan ke
dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang
mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka”. (Al-An’aam:28)
Golongan orang
yang berpikir hidup hanya di dunia saja dan tidak percaya dengan hari
kebangkitan.
“Dan tentu mereka
akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja,
dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan" (Al-An’aam:29)
“Dan seandainya
kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah kamu melihat
peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: "Bukankah (kebangkitan ini
benar?" Mereka menjawab: "Sungguh benar, demi Tuhan kami."
Berfirman Allah: "Karena itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu
mengingkari(nya)." (Al-An’aam:30)
Golongan orang
yang menyesal terhadap kelalaian mereka tentang hari Kiamat, padahal mereka
sadar akan dosa-dosa yang mereka lakukan dan mereka akan memikul dosa itu
sendiri di hari pembalasan. Sehingga atas dasar apa seseorang dapat yakin bahwa
setelah melakukan dosa di dunia mereka tidak akan bertanggung jawab atas dosa
mereka di akhirat apabila tidak bertaubat kepada Allah SWT.
“Sungguh telah
rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga
apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata:
"Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat
itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat
buruklah apa yang mereka pikul itu”. (Al-An’aam:31)
“Dan tiadalah
kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh
kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah
kamu memahaminya?” (Al-An’aam:32)
“Sesungguhnya
Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu,
(janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan
kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah” (Al-An’aam:33)
Allah Ta’ala yang
akan menolong hamba-hamba nya yang bersabar.
“Dan sesungguhnya
telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar
terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai
datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah
kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu
sebahagian dari berita rasul-rasul itu”. (Al-An’aam:34)
“Dan jika
perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat
membuat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan
mukjizat kepada mereka (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki, tentu saja
Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk sebab itu janganlah sekali-kali
kamu termasuk orang-orang yang jahil” (Al-An’aam:35)
“Hanya mereka
yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati
(hatinya)[471], akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian
kepadaNyalah mereka dikembalikan”. (Al-An’aam:36)
“Dan mereka
(orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya
(Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya
Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui." (Al-An’aam:37)
Nasib semua
makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz
“Dan tiadalah
binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun
dalam Al-Kitab[472], kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpunkan.” (Al-An’aam:38)
Golongan
yang disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya
dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah.
“Dan orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap
gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya
disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya
petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus”. (Al-An’aam:39)
Tantangan kepada
orang-orang yang merasa benar, yang selama di dunia mereka menyeru tuhan selain
Allah. Dan di hari Kiamat kelak siapa yang akan mereka seru?
“Katakanlah:
"Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang
kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru (tuhan) selain Allah; jika kamu
orang-orang yang benar!" (Al-An’aam:40)
Sangat bermanfaat! semoga Berkah
BalasHapus